Klik image untuk view |
William Lawlis Pace yang dilahirkan di AS 27 Februari 1909, kini berusia 97 tahun, dan selama 89 tahun dia hidup dengan sebutir peluru yang bersarang di kepalanya.
Dalam sertifikat Guinness World Record yang diterima Pace, Agustus lalu, dijelaskan William Lawlis Pace mengalami kecelakaan itu Oktober 1917 di Wheeler, Texas, ketika berusia delapan tahun. Untuk memastikan apakah peluru itu masih tertinggal dilakukan pemeriksaan dengan sinar x-rays 20 Juli 2006. Hasilnya, peluru itu masih ada di kepalanya, tepatnya di kepala bagian belakang.
Kecelakaan itu terjadi ketika kakak Pace mengambil pistol caliber rifle 22. Ia mengira itu pistol mainan. Saat mencoba mengutak-atiknya, senjata itu meledak. Pace yang berada di dekatnya menjadi korban. Peluru nyasar itu langsung menembus telinga Pace dan berhenti di tulang belakang telinganya. Di sanalah peluru itu bersarang.
Pace mengaku, peluru tersebut telah mengakibatkan dirinya mengalami kerusakan syaraf yang luas dan mempengaruhi penampilan wajahnya. Ia juga tak dapat mendengar dengan baik, penglihatan mata sebelah kanan pun rusak. Meski begitu Pace mengaku tidak sakit hati atau dendam kepada kakaknya yang menyebabkannya menderita seperti itu. Namun, sampai akhir hayatnya, sang kakak tetap menyimpan rasa bersalah yang luar biasa.
Pace menikah tahun 1933 dan memiliki dua anak laki-laki. Dia kini tinggal di Covenant Village Care Center dan melewati hari-harinya bersama peluru di kepalanya.
Pastor Bruce Metcalf dari Hilmar Covenant Church mengatakan, "dia (Pace) memiliki rasa humor yang tinggi. Dia menerima kehidupan ini apa adanya. Pace adalah orang yang sangat menyenangkan," kata Metcalf. Follow @yukitasantai